Sabtu, 02 Juni 2012

TIPUAN PERBANKAN, JELAS DAN GAMBLANG

 
Jika seseorang memiliki satu mobil dan menjualnya kepada lebih dari 1 orang, orang tersebut dianggap sebagai penipu dan bakal dijatuhi hukuman.

Bank telah melakukan hal yang sama hanya dengan cara yang lebih rumit dan canggih, selama bergenerasi-generasi.

Pernahkah kita bertanya darimana bank-bank mendapatkan uang. Saat mereka memberikan pinjaman uang, darimana uang itu datang?

Menurut Frederic Soddy, mantan profesor Oxford University, bank adalah: 

“Lembaga yang seolah-oleh meminjamkan uang namun sebenarnya tidak, mereka menciptakan uang. Dan saat pinjaman itu dilunasi, mereka menghilangkannya sekaligus mendapatkan sesuatu yang secara hukum fisik tidak mungkin terjadi. Mereka tidak saja mendapatkan sesuatu dari "udara hampa" namun sekaligus mendapatkan bunga darinya."

Jadi bank menciptakan uang dari "udara hampa" dan membebani Anda, para nasabah, dengan bunga "menghancurkan" Anda jika gagal membayar.

Pada tahun 1694, tahun dimana Bank of England (bank sentral pertama di dunia, bukan lembaga pemerintah sebagaimana disangka kebanyakan orang, melainkan milik para bankir swasta) terbentuk, William Patterson, seorang ahli keuangan secara terbuka mengatakan: “Bank ini mendapatkan keuntungan dari bunga atas semua uang yang mereka ciptakan dari udara hampa."

Pada tgl 25 Juni 1863, Rothschild bersaudara mengirimkan sepucuk surat kepada Messers Ikleheimer, Morton dan Vandergould di Wall Street nomor 3, New York untuk menciptakan sistem seperti di Amerika, dengan kalimat sbb.

"Segelintir orang yang memahami sistem ini akan sangat tergiur dengan keuntungan yang ditawarkan atau akan sangat tergantung padanya sehingga tidak akan ada penentangan dari kelompok ini. Sementara di sisi lain, sebagian besar masyarakat secara mental tidak akan percaya pada keuntungan besar dan mudah yang kita peroleh kita dari sistem ini, mereka akan rela menahan kerugian mereka tanpa protes atau bahkan mungkin tanpa kecurigaan sama sekali bahwa sistem ini telah menipu mereka."

Untuk memahami kejahatan perbankan dan keuntungan para bankir, berikut adalah ilustrasinya. Bayangkan Anda adalah seorang yahudi pengrajin emas di abad pertengahan yang oleh orang-orang diberi julukan Goldsmith. Anda harus seorang yahudi karena hanya merekalah yang mau dan diperbolehkan oleh agamanya untuk menjadi rentenir, pekerjaan yang kelak dilakukan para bankir.

Kala itu belum ada uang kertas, semuanya dalam bentuk logam mulia. Karena pekerjaan Anda, orang-orang banyak menitipkan emas dan logam mulia miliknya kepada Anda dengan imbalan upah tertentu.


 
Suatu hari Anda melihat tumpukan emas itu dan berfikir untuk memanfaatkannya demi keuntungan Anda. Anda pinjamkan sebagian emas itu kepada orang yang membutuhkan dengan imbalan bunga. Dan setelah jangka waktu tertentu Anda mendapatkan kembali emas yang dipinjam tersebut plus bunganya. Semakin banyak Anda menyisihkan emas milik orang itu untuk dipinjamkan semakin banyak Anda mendapatkan keuntungan berupa bunga.

Kemudian Anda berfikir untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Bukankah selama ini sertifikat yang Anda keluarkan sebagai jaminan adanya deposito emas di tempat Anda telah diterima masyarakat sebagai pembayaran (uang kertas pertama)? Maka untuk selanjutnya Anda cukup memberikan sertifikat untuk emas yang Anda pinjamkan. Lebih Aman bagi Anda karena Anda masih bisa berbisnis meski tiba-tiba saja semua emas yang dititipkan orang diambil kembali oleh pemiliknya, sepanjang orang menyangka Anda masih punya simpanan emas. Dan setelah jangka waktu tertentu Anda melihat keajaiban, untuk selembar kertas yang Anda keluarkan, Anda mendapatkan setumpuk emas atau harta riel lainnya senilai nominal yang tercantum di dalam sertifikat plus bunganya. Jumlah harta yang Anda dapatkan itu hanya bisa dibatasi oleh kesanggupan Anda mencetak sertifikat (uang kertas). Tentu saja Anda tiba-tiba saja menjadi orang paling kaya di dunia karena tidak ada orang seberuntung Anda.

Setelah Anda tua, Anda mewariskan bisnis Anda kepada anak-anak Anda, dan Anda mewasiatkan mereka untuk menjaga kekayaan keluarga Anda erat-erat. Dan setelah tahun demi tahun, dekade demi dekade dan abad demi abad, kekayaan keturunan Anda menjadi tidak terhitung. Dan karena uang adalah kekuatan paling besar di dunia serba materialistis ini, Anda secara efektif menjadi penguasa dunia. Anda mengendalikan bisnis, ekonomi, politik, hingga sosial budaya global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar