Gelandang kreatif Real Madrid yang diterjunkan Jerman dalam piala Eropa 2012, Mesut Ozil, merupakan salah satu dari pemain Muslim yang berprestasi hebat. Pemuda kelahiran 15 Oktober 1988 itu dikenal sebagai pemain bola yang biasa membaca Al-Qur'an.
Ozil sendiri mengungkapkan, kebiasaan membaca Al-Qur'an membuatnya tenang dan lebih kuat saat pertandingan. Rekan-rekan setim Ozil memberikan kesaksian, pemain berdarah Turki itu memang rajin membawa Al Qur'an.
“Al-Quran memberiku kekuatan lebih untuk bermain dalam pertandingan dengan baik,” ujar Ozil.
Tahukah Anda? Bukan hanya Ozil seorang yang berupaya dekat dengan Al-Qur'an. Sang ibu, Gulizar Ozil, juga mengupayakan hal yang sama. Salah satu ajaran Al-Qur'an yang ditaati ibu Ozil adalah mengenakan jilbab.
Dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi Spanyol, Gulizar tampak mengenakan jilbab dan berbaju lengan panjang. Ketika video menyorotnya sedang menyirami kebun bunga di taman rumahnya, semua auratnya tertutup.
Ozil sendiri mengungkapkan, kebiasaan membaca Al-Qur'an membuatnya tenang dan lebih kuat saat pertandingan. Rekan-rekan setim Ozil memberikan kesaksian, pemain berdarah Turki itu memang rajin membawa Al Qur'an.
“Al-Quran memberiku kekuatan lebih untuk bermain dalam pertandingan dengan baik,” ujar Ozil.
Tahukah Anda? Bukan hanya Ozil seorang yang berupaya dekat dengan Al-Qur'an. Sang ibu, Gulizar Ozil, juga mengupayakan hal yang sama. Salah satu ajaran Al-Qur'an yang ditaati ibu Ozil adalah mengenakan jilbab.
Dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi Spanyol, Gulizar tampak mengenakan jilbab dan berbaju lengan panjang. Ketika video menyorotnya sedang menyirami kebun bunga di taman rumahnya, semua auratnya tertutup.
Inilah ayat yang ditaati oleh ibu Mesut Ozil :
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (QS. An-Nur:31).
Sebagai Muslimah, Anda juga berjilbab? Alhamdulillah.
Jika belum, kapan?
1. Saya nggak mau jilbaban! Jilbaban itu kuno
“Lha, itu zaman flinstones, lebih kuno lagi, nggak pake jilbab”
2. Tapi kan itu hal kecil, kenapa jilbaban harus dipermasalahin?!
“Yang besar2 itu semua awalnya dari perkara kecil yang diremehkan”
3. Yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya!
“trus ngapain salonan tiap minggu? make-upan? itu kan fisik? Dan Islam meyakini bahwa iman itu bukan hanya perkara hati, namun juga ditunjukkan dalam fisik atau amalan lahiriyah. Hati pun cerminan dari lahiriyah. Jika lahiriyah rusak, maka demikianlah hatinya”
4. Jilbaban belum tentu baik
“Betul, yang jilbaban aja belum tentu baik, apalagi yang … (isi sendiri)”
5. Saya kemarin lihat ada yang jilbaban nyuri!
“So what? yang nggak jilbaban juga banyak yang nyuri, gak korelasi kali”
6. Artinya lebih baik jilbabin hati dulu, buat hati baik!
“Yup, ciri hati yang baik adalah jilbabin kepala dan tutup aurat”
7. Kalo jilbaban masih maksiat gimana? dosa kan?
“Kalo nggak jilbaban dan maksiat dosanya malah
2. Malah nggak jilbaban itu dosa besar. ″
8. Jilbaban itu buat aku nggak bebas!
“Oh, berarti lipstick, sanggul, dan ke salon itu membebaskan ya?”
9. Aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis!
“Nah, sekarang kau sudah fanatik pada sekuler dan ekstrim tidak mau taat”
10. Kalo aku pake jilbab, nggak ada yang mau sama aku!?
“Banyak yang jilbaban dan mereka nikah kok”
11. Kalo calon suamiku gak suka gimana?
“Berarti dia tak layak, bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa
menjamin dibelakangmu dia jujur? Dan ingatlah al khobitsaatu lil khobitsiin, perempuan rusak ditakdirkan dengan lelaki yang sama. Demikian sebaliknya.”
12. Susah cari kerja kalo pake jilbab!
“Lalu enggan taat pada perintah Allah demi kerja? emang yang kasih rizki siapa sih? Bos atau Allah? Dan asalnya wanita itu berdiam di rumah: wa qorna fii buyutikunna (menetaplah kalian di
rumah-rumah kalian)”
13. Ngapa sih agama cuma diliat dari jilbab dan jilbab?
“Sama aja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh”
14. Aku nggak mau diperbudak pakaian arab!
“Ini simbol ketaatan pada Allah, justru orang arab dulu (di zaman jahiliyah) gak pake jilbab. Syari’at jilbab ini untuk
seluruh wanita, bukan hanya Arab sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Ahzab ayat 59: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak- anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".”
15. Jilbab cuma akal2an lelaki menindas wanita
“Perasaan yang adain miss universe laki2 deh, yang larang jilbab di prancis jg laki2″
16. Aku nggak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus aku pake!
“Sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu”
17. Jilbab kan bikin panas, pusing, ketombean
“Jutaan orang pake jilbab, nggak ada keluhan begitu, mitos aja”
18. Apa nanti kata orang kalo aku pake jilbab?!
“Katanya tadi jadi diri sendiri, nggak peduli kata orang laen…”
19. Jilbab kan nggak gaul?!
“Lha mbak ini mau gaul atau mau menaati Allah?”
20. Aku belum pengalaman pake jilbab!
“Pake jilbab itu kayak nikah, pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul”
21. Aku belum siap pake jilbab
“Kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau belum dear”
22. Mamaku bilang jangan terlalu fanatik!
“Bilang ke mama dengan lembut dan santun, bahwa cintamu padanya
dengan menaati Allah penciptanya”
23. Aku kan gak bebas ke mana-mana, gak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama baju!
“Bukankah itu perubahan baik?”
24. Itu kan nggak wajib dalam Islam!?
“Kalo nggak wajib, ngapain Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?”
“Lha, itu zaman flinstones, lebih kuno lagi, nggak pake jilbab”
2. Tapi kan itu hal kecil, kenapa jilbaban harus dipermasalahin?!
“Yang besar2 itu semua awalnya dari perkara kecil yang diremehkan”
3. Yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya!
“trus ngapain salonan tiap minggu? make-upan? itu kan fisik? Dan Islam meyakini bahwa iman itu bukan hanya perkara hati, namun juga ditunjukkan dalam fisik atau amalan lahiriyah. Hati pun cerminan dari lahiriyah. Jika lahiriyah rusak, maka demikianlah hatinya”
4. Jilbaban belum tentu baik
“Betul, yang jilbaban aja belum tentu baik, apalagi yang … (isi sendiri)”
5. Saya kemarin lihat ada yang jilbaban nyuri!
“So what? yang nggak jilbaban juga banyak yang nyuri, gak korelasi kali”
6. Artinya lebih baik jilbabin hati dulu, buat hati baik!
“Yup, ciri hati yang baik adalah jilbabin kepala dan tutup aurat”
7. Kalo jilbaban masih maksiat gimana? dosa kan?
“Kalo nggak jilbaban dan maksiat dosanya malah
2. Malah nggak jilbaban itu dosa besar. ″
8. Jilbaban itu buat aku nggak bebas!
“Oh, berarti lipstick, sanggul, dan ke salon itu membebaskan ya?”
9. Aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis!
“Nah, sekarang kau sudah fanatik pada sekuler dan ekstrim tidak mau taat”
10. Kalo aku pake jilbab, nggak ada yang mau sama aku!?
“Banyak yang jilbaban dan mereka nikah kok”
11. Kalo calon suamiku gak suka gimana?
“Berarti dia tak layak, bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa
menjamin dibelakangmu dia jujur? Dan ingatlah al khobitsaatu lil khobitsiin, perempuan rusak ditakdirkan dengan lelaki yang sama. Demikian sebaliknya.”
12. Susah cari kerja kalo pake jilbab!
“Lalu enggan taat pada perintah Allah demi kerja? emang yang kasih rizki siapa sih? Bos atau Allah? Dan asalnya wanita itu berdiam di rumah: wa qorna fii buyutikunna (menetaplah kalian di
rumah-rumah kalian)”
13. Ngapa sih agama cuma diliat dari jilbab dan jilbab?
“Sama aja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh”
14. Aku nggak mau diperbudak pakaian arab!
“Ini simbol ketaatan pada Allah, justru orang arab dulu (di zaman jahiliyah) gak pake jilbab. Syari’at jilbab ini untuk
seluruh wanita, bukan hanya Arab sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Ahzab ayat 59: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak- anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".”
15. Jilbab cuma akal2an lelaki menindas wanita
“Perasaan yang adain miss universe laki2 deh, yang larang jilbab di prancis jg laki2″
16. Aku nggak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus aku pake!
“Sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu”
17. Jilbab kan bikin panas, pusing, ketombean
“Jutaan orang pake jilbab, nggak ada keluhan begitu, mitos aja”
18. Apa nanti kata orang kalo aku pake jilbab?!
“Katanya tadi jadi diri sendiri, nggak peduli kata orang laen…”
19. Jilbab kan nggak gaul?!
“Lha mbak ini mau gaul atau mau menaati Allah?”
20. Aku belum pengalaman pake jilbab!
“Pake jilbab itu kayak nikah, pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul”
21. Aku belum siap pake jilbab
“Kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau belum dear”
22. Mamaku bilang jangan terlalu fanatik!
“Bilang ke mama dengan lembut dan santun, bahwa cintamu padanya
dengan menaati Allah penciptanya”
23. Aku kan gak bebas ke mana-mana, gak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama baju!
“Bukankah itu perubahan baik?”
24. Itu kan nggak wajib dalam Islam!?
“Kalo nggak wajib, ngapain Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar