Senin, 11 Juni 2012

Serdadu AS Semakin Depresi Dengan Perang Afghanistan


Kehilangan arah hidupnya dalam perang yang gagal tanpa tujuan, membuat tentara Amerika semakin depresi dan benar-benar kecewa dengan konflik selama delapan tahun ini.
"Banyak tentara yang datang untuk mengunjungi kami, memiliki rasa kesia-siaan dan marah karena berada di sini," tutur Kapten Jeff Masengale dari Divisi Gunung ke 10 infantri Bataliyon 2-87, kepada The Times, Kamis 8 Oktober.
"Mereka benar-benar dalam keadaan depresi dan putus asa dan hanya ingin kembali pada keluarga mereka."
Komandan tersebut mengatakan bahwa tentara mereka itu kehilangan moral terhadap tujuan yang tidak jelas dari perang yang selama ini mereka jalani di Afghanistan.
"Mereka lelah, tegang, bingung dan hanya ingin melewati ini semua," pendapat sama dari Kapten Sam Rico dari Divisi lapangan bataliyon artileri 4-25.
"Mereka beranggapan membahayakan hidupnya untuk kemajuan yang sulit untuk dijelaskan."
Taktik gerilya yang selama ini dilakukan mujahidin Taliban telah membuat mereka mampu bertahan dari serbuan puluhan ribu serdadu gabungan agresor AS dan NATO sejak invasi tahun 2001.
Sejauh ini, pada tahun ini saja telah 394 serdadu gabungan telah tewas dan 236 diantaranya dari AS.
Kebanyakan prajurit AS tidak mengetahui kenapa mereka dikirim untuk dikirim berperang, kehilangan orientasi hidup.
"Kami hilang, itu yang kurasakan," kata Raquime Mercer, 20 tahun, yang baru saja kehilangan temannya dalam sebuah serangan ngawur oleh polisi Afghanistan minggu lalu.
"Saya tidak tahu persis kenapa kami di sini."
Apa yang selama ini didengungkan para komandan untuk memburu pimpinan AL Qaeda, Osama bin Laden yang hingga kini tidak jelas keberadaannya, membuat galau hati para serdadu muda Amerika itu.
Terlebih lagi taktik gerilya mujahidin Taliban benar-benar berhasil membuat stress serdadu tersebut. 
Serangan tiba-tiba selalu menghantui hari-hari mereka sehingga merekapun jadi susah tidur dan mengakibatkan jiwa mereka jadi labil.
artikel terkait:

Kemenangan Mujahidin Afganistan Atas NATO Yang Tidak Diekspos MEdia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar