Ternyata, keberadaan Front Pembela Islam tidak hanya berada di Indonesia. Sebuah gerakan sunnah nabawi pemberantasan kemaksiatan ini ternyata juga dicontoh oleh sejumlah ulama Yaman sebagaimana dilakukan oleh Front Pembela Islam di Indonesia. Front Amar Ma’ruf Nahi Munkar, demikian namanya. Berada di bawah pimpinan Syaikh Abdul Az Zindani, ormas ini eksis dan mampu memberikan perubahan-perubahan yang cukup baik terhadap pemberantasan kemaksiatan di Yaman.
Front Amar Ma’ruf Nahi Mungkar di Shan’aa`, Yaman, sering melakukan konvoi untuk merazia tempat-tempat pelacuran dan mencegah bertambahnya kegiatan pemurtadan.
Pimpinan front tersebut, Syaikh Abdul Majid Az-Zandani, menyatakan, “Kami turun ke lapangan untuk merazia tempat-tempat pelacuran dan menghentikan gerakan kristenisasi lantaran pemerintah sudah tidak sanggup lagi untuk menindak tegas perbuatan tersebut.”
Direktur Universitas Al-Iman yang juga pimpinan front tersebut juga mengatakan, “Tujuan razia tersebut adalah untuk membendung bertambahnya kegiatan kristenisasi di Yaman dan menyebarnya tempat-tempat pelacuran. Padahal, sejumlah para peneliti telah mengingatkan akan bahayanya pelacuran.”
Menurutnya, mencegah pelacuran dan maksiat merupakan tuntutan syar’i untuk menegakkan hukuman bagi para pelakunya. Terlebih, setelah berkembangnya isu penculikan para gadis dan dibawa ke tempat-tempat pelacuran.
Aksi yang dilakukan oleh Front Amar Ma’ruf Nahi Mungkar telah menuai hasil. Setelah adanya aksi tersebut, ada beberapa hotel yang tidak menerima pelanggan wanita tanpa mahram. Selain itu, ada beberapa perusahan swasta di bidang transportasi mengkhususkan kendaraan bagi wanita.
Siapa Syaikh Zindani ??
Syaikh Abdul Madjid Az Zindani adalah seorang ulama yang kharismatik. Beliau menulis sejumlah buku diantara yang terkenal adalah kitab Al Iman. Beliau memiliki sebuah Ma’had bernama Ma’had Al Iman yang cukup megah yang dibiayai sendiri dan mampu memberikan bea siswa kepada para santrinya.
Disamping sebagai seorang ulama, Syaikh Zindani juga dikenal sebagai seorang ilmuwan yang kerap mengaitkan materi keagamaan yang diperolehnya dalam penelitian ilmiah. Temuan paling mutakhirnya adalah obat HIV AIDS.
Karena penemuannya di bidang kedokteran inilah, Pemerintah Yaman tidak berani menahan dan menangkap ulama penyandang dana para Mujahidin dan pendukung Usamah Bin Laden tersebut. Sebelumnya, Ma’had Al Iman juga dikenal sebagai kawah candradimuka pelatihan santri-santri yang faham agama, ilmuwan, dan ksatria bak seorang mujahid. Karenanyalah, Ma’had ini disebut sebagai sarang “teroris” oleh Gedung Putih.
Dalam sebuah laporan, dinyatakan bahwa menurut Az-Zindani, sebagaimana dipublikasikan stasiun tv satelit Al-Jazeera, ia telah melakukan uji coba terhadap 15 orang yang positif terkena virus HIV selama antara tiga sampai satu tahun, dan kini seluruhnya sembuh dari virus penyakit yang menghilangkan kekebalan tubuh itu.
Dalam wawancaranya dengan Al-Jazeera, Az-Zindani mengundang semua institusi obat dan kesehatan serta organisasi kesehatan PBB WHO untuk berkunjung ke Yaman dan menyaksikan langsung praktek pengobatan yang ia lakukan di sana. Ia juga mempersilahkan para pakar untuk menguji coba hasil penemuan ilmiahnya. Meski tak mau membeberkan komponen obat alami itu secara detail, terkait nama tumbuhan dan lokasinya, tapi Az-Zindani mengatakan apa yang dilakukannya bukan karena alasan ekonomis.
Ia menyebutkan bahwa penelitian ini sebenarnya telah dilakukan selama 15 tahun lalu, dengan membuat tim peneliti di Madinah, yang bertugas meneliti konsep pengobatan ala Rasulullah SAW dan kemukjizatan pengobatan tersebut. Ia menjelaskan bahwa obat penyembuh penyakit aids itu telah diujicoba kepada sejumlah hewan yang hasilnya sangat efektif untuk membunuh kuman HIV.
sumber:http://ahmedfikreatif.wordpress.com
Kuman HIV? eh gak salah? HIV itu virus, bukan kelas kelas kuman, bakteri, amoeba atau protozoa. dari namanya saja sudah jelas Human Immunodeficiency VIRUS (HIV). kok dibilang kuman.. hadeeh cape deh. gak medis banget bahasanyaa.
BalasHapus