Rakyat Rusia tahu betul apa dan siapa di balik gerakan pro-homoseksualisme dan aneka kemaksiatan (pervert) lainnya yang kini tengah berusaha mencari eksistensi di Rusia, sebagaimana juga di negara-negara lain yang cukup bodoh untuk memberikan "toleransi". Yaitu orang-orang yang sama di belakang komunisme dahulu yang telah membantai puluhan juta rakyat Rusia karena ketaatan mereka pada agama Katholik. Siapa lagi kalau bukan orang-orang yahudi.
Maka Rusia melarang keras segala bentuk homoseksualisme sebagaimana hari Selasa lalu (12/6) pengadilan Moskow melarang diselenggarakannya pawai kaum gay. Tidak hanya melarang kegiatan maksiat itu 1, 2, atau 5 tahun, pengadilan Moskow melarang kegiatan ini diselenggarakan hingga 100 tahun ke depan.
Pada tahun 2007, walikota Moskow Yury Luzhkov menyebut pawai kaum gay sebagai suatu bentuk "penyembahan setan" dan melarang dengan keras kegiatan itu dilakukan di Moskow. Tidak hanya Moskow, kota-kota lain di Rusia juga melarang kegiatan sejenis.
Namun sebenarnya keberadaan kaum gay di Rusia tidak perlu menjadi masalah jika para "aktifis" gay dan kaum liberalis pendukungnya serta pemerintah Rusia mau berfikir lebih "cerdas" sedikit. Bukankah Israel selama ini dikenal sebagai surganya kaum gay, homo, lesbi, pedhopili, beastianity (seks dengan hewan) dan kaum pemuja kemaksiatan lainnya hingga Tel Aviv dikenal sebagai ibukota kaum gay internasional? Mengapa kaum gay Rusia itu tidak dikirim saja ke Israel?
Hidup di kota pantai yang terus berkembang, Tel Aviv ibukota kaum gay dunia, para gay Rusia itu akan dapat menikmati sinar matahari pantai dan keramah-tamahan orang-orang Israel terhadap kaum gay (meski saya tidak tahu adanya survey, saya berani mengatakan Israel adalah negara dengan prosentasi kaum gay terbesar di dunia sebagaimana dikenal sebagai negara dengan tingkat konsumsi prostisusi terbesar di dunia).
Dan dengan bertambah banyaknya kaum gay di Israel, bangsa yang mengklaim diri sebagai bangsa inklusif, dinamis, liberal dan demokratis, Israel mungkin saja akan mengganti nama negara mereka menjadi Isragay dan menambahkan simbol homoseksualisme (warna pelangi) pada bendera bintang Daud mereka.
Sumber:
"One Gay Solution"; Gilad Atzmon; gilad.co.uk; 12 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar