Sabtu, 12 Mei 2012

Irshad Manji, The Zionist Pion

Irshad Manji, Kritikus Islam Tradisonal Nama Irshad Manji beberapa hari terakhir ini muncul di media massa nasional, setelah beberapa acara diskusi yang menghadirkannya sebagai pembicara, ditentang oleh sejumlah ormas Islam, hingga acaranya kemudian dibubarkan aparat keamanan. 

Pihak yang menentang mengatakan, Irshad melalui buku-bukunya telah menodai Islam dengan ajaran-ajaran atau pandangan yang menyimpang. Irshad juga dinilai mengkampanyekan legalisasi lesbian dan homoseksual. Betulkah? siapa sebenarnya Irshad Manji. 

Irshad Manji yang lahir 1968 di Uganda adalah seorang penulis berkewarganegaraan Kanada. Ia juga wartawan dan advokat dari interpretasi "reformasi dan progresif" Islam. Wanita ini menjabat sebagai direktur Proyek Keberanian Moral di Sekolah Robert F. Wagner Pascasarjana Pelayanan Publik di Universitas New York, yang bertujuan untuk mengajarkan para pemimpin muda untuk "menantang kebenaran politik, kesesuaian intelektual dan sensor diri."

Dia juga pendiri dan presiden Proyek Ijtihad, sebuah organisasi amal yang mempromosikan "tradisi berpikir kritis, perdebatan dan perbedaan pendapat" dalam Islam, di antara jaringan "dari reformis Muslim dan sekutu non-Muslim."

Irshad Manji dikenal sebagai kritikus aliran tradisional Islam. Karena pikiran-pikirannya, harian The New York Times menyebut Irshad Manji sebagai mimpi terburuk "Osama bin Laden".

Buku Manji terakhir yang berjudul "Allah, Liberty and Love" dirilis pada Juni 2011 di AS, Kanada dan negara lainnya. Pada website Manji dijelaskan, buku "Allah, Liberty and Love" menunjukkan kepada kita semua bagaimana mendamaikan iman dan kebebasan dalam dunia yang mendidih dengan dogma represif. 

Kunci ajaran Manji adalah "Keberanian moral, "kemauan untuk berbicara ketika orang lain ingin membungkam mulutmu. buku ini merupakan panduan utama untuk menjadi warga dunia yang berani."

Buku Manji sebelumnya, "The Trouble with Islam Today" (awalnya diterbitkan sebagai Trouble with Islam), telah diterbitkan dalam lebih dari 30 bahasa, termasuk Bahasa Arab, Persia, Urdu, Melayu dan Indonesia.

Manji merasa terganggu oleh bagaimana Islam dipraktikkan saat ini dan oleh pengaruh Arab di Islam. Dalam tulisan-tulisannya ia banyak mengambil tema individualitas perempuan dan memperkenalkan konsep kehormatan perempuan. 

Manji telah menghasilkan dokumenter PBS, "Faith Without Fear", mencatat upaya untuk "mendamaikan imannya kepada Allah dengan cintanya pada kebebasan". (Wikipedia/mla)

 Liputan6.com, Jakarta




Manji The shabbos goy

Ia seseorang yang anti-Arab, pembohong anti-Muslim yang dibayar oleh zionis.

Manji adalah seorang reformis bayaran sejati yang melambung namanya paska (tragedi WTC) 9/11, menerbitkan buku yang isinya penghujatan terhadap dunia Islam. Sejak itu ia menjadi "kesayangan" para zionis, yang sadar tentang apa yang harus diucapkan dan kapan harus mengucapkannya demi bayaran besar (konon sekitar $7.000 untuk tiap penampilan).

Namun Manji tumbang seketika saat berada di tempat "netral" dimana ia tidak lagi bisa membual untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tajam. Perdebatannya yang konyol melawan Asad Abu-Khalil dalam sesi siaran "Democracy Now" membuktikan hal itu. Itulah sebabnya Anda tidak akan lagi melihatnya berdebat, sangat lucu mengingat ia selalu mengecam Islam sebagai anti-perdebatan.

Namun Manji sangat jauh lebih dari sekedar "penjilat kotor". Ia sama sekali bukan muslim sebagaimana pengakuannya, atau sekedar pernah menjadi muslim. Ia berasal dari sekte Ismaili (yang oleh sebagian besar ulama Islam tidak diakui sebagai Islam), bahkan berdasar standar sekte itu pun ia tidak termasuk di dalamnya. Syahadat mereka berbeda. Mereka tidak sholat 5 waktu. Tidak berpuasa Ramadhan, tidak membayar zakat dan tidak berhaji.

Manji berbohong besar tentang latar belakang keluarganya ini. Ingat saat ia membual tentang sekte Ismaili yang disebutnya sebagai "kelas bisnis" dalam Islam. Lebih menggelikan lagi saat ia mengklaim diri sebagai "pembaharu" atau saat menyerukan "ijtihad" tanpa memahami satu kata pun bahasa Arab. Bagaimana bisa orang percaya dengan klaimnya sebagai seorang "pakar" Islam? Ia bukan seorang yang religius atau sekedar tertarik pada soal-soal religiusme, yang mengalami trauma masal kecil sebagai anak dari keluarga yang tidak harmonis. Namun tiba-tiba saja, usai terjadinya Tragedi WTC 9/11, ia siap menjadi seorang pembaharu Islam untuk menyadarkan "orang-orang Islam yang tersesat". Tidak hanya itu, Manji bahkan menjadi penganut zionis fanatik, sebagian pasti berkat pengaruh pasangan lebong-nya yang yahudi "progressif" dan "modernis".

Namun segalanya bahkan menjadi semakin parah. Manji mendukung perang Irak dan segala yang disukai patron-patron zionisnya. Dengan arogansinya dan mimik bodohnya yang dibuat-buat, Manji akan melanjutkan hidupnya dengan kebodohan dan kelicikannya mengikuti perintah patron zionisnya.
Bukan karena mempunyai rasa malu, prinsip dan kharakter, percayalah Manji, kami tahu kamu adalah "shabbos goy" yang baik, yang akan dicampakkan setelah dianggap tidak lagi berguna.



* Istilah yang diberikan oleh orang-orang yahudi kepada orang non-yahudi yang dianggap berjasa. Shabbos artinya adalah teman, sedangkan goy (im) artinya binatang ternak. Jadi "Shabbos goy" arti sebenarnya adalah "binatang ternak yang baik".



Sumber:

Adi's Blog

"Shabbos Goy Awareness Week, Day 4"; blog Dr. M's Analysis; 18 Oktober 2007 

Data:

Nama : Irshad Manji
Lahir : 1968 Uganda
Kebangsaan : Kanada
Karya terkenal: "Allah, Liberty and Love", "The Trouble with Islam Today", "Faith Without Fear"
Penghargaan : Honorary Doctorate, University of Puget Sound, 2008, World Economic Forum "Young Global Leader"
Situs resmi : https://www.irshadmanji.com

2 komentar:

  1. Orang Bodoh berlagak pintar,seperti Monyet bergaya manusia,atau juga Iblis yg sedang beraksi di hadapan manusiua.

    Ini semua sebagai ujian bagi kaum Muslimin yg beriman dan Bertaqwa,karena Allah SWT tidak akan pernah lalai dari Pengawasan-Nya.

    BalasHapus