Kamis, 05 April 2012

Stres, Veteran AS di Perang Irak Tewas Setelah Tembak Lima Orang



Obama telah menarik pasukan terakhir dari Irak pertengahan Desember lalu. Namun, invasi selama hampir sembilan tahun itu menyisakan dampak buruk, bukan hanya bagi Irak tetapi juga bagi AS sendiri.

Seorang veteran perang Irak ditemukan tewas, Senin (2/1), setelah menembak lima orang di sebuah pesta Skyway, pinggiran Seattle, Ahad (1/1). Veteran bernama Benjamin Barnes itu tewas di Taman Nasional, Washington, saat ia mencoba melarikan diri dari polisi.

Barnes diyakini menderita pasca- traumatic stress disorder. Bernes bertugas di Irak pada tahun 2007-2008 dan merupakan spesialis dalam kelangsungan hidup di luar ruangan.

"Mayat telah ditemukan tadi malam (2/1) di tengah salju yang tebal dekat taman nasional Washington," Polisi setempat menjelaskan, seperti dikutip Telegraph.

Barnes hanyalah satu dari sekian banyak tentara AS yang stres pasca perang Irak. Awal tahun lalu Pentagon merilis meningkatnya jumlah tentara AS yang stres dan bunuh diri, terutama akibat perang Irak dan Afghanistan. Tercatat 343 kasus orang bunuh diri selama 2010, meningkat 69 poin dari tahun sebelumnya. Sampai saat ini belum ada laporan data resmi angka bunuh diri tentara AS untuk periode 2011 yang baru saja berakhir.

Pasca Invasi Irak, Angka Bunuh Diri Tentara AS Melonjak 80 Persen


Jumlah angka bunuh diri di Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) melonjak 80 persen setelah negara itu menyerang Irak. Demikian hasil penelitian para dokter militer AS yang diterbitkan Jurnal InggrisInjury Prevention, Kamis (8/3).

Sebelum tahun 2003 persentase kasus bunuh diri Angkatan Darat AS jauh di bawah masyarakat sipil. Namun pada 2004 setahun setelah invasi AS ke Irak, angka bunuh diri terus meningkat tajam.

Pada tahun 2008, sekitar 140 prajurit Aangkatan Darat AS bunuh diri. Angka itu naik 80 persen dari tahun 2004.

Menurut jurnal tersebut, peningkatan angka bunuh diri itu dipengaruhi oleh adanya invasi ke Irak dan Afghanistan. Lebih dari seperlima tentara yang melakukan bunuh diri adalah mereka yang masih aktif bertugas.

"Kenaikan 30 persen kasus bunuh diri tentara AS pada 2008, diprediksi terkait dengan pasca invasi AS ke Irak pada 2003, di tambah operasi yang terus berlangsung di Afghanistan," tulis Injury Prevention.

Jurnal tersebut juga mengungkapkan, pasca invasi ke Irak juga banyak ditemukan tentara yang menderita beberapa jenis ganguan mental berat.

Data yang diungkap Injury Prevention itu semakin menguatkan temuan sebelumnya yang telah diterbitkan American Journal of Public Health, Januari lalu. Menurut studi tersebut, banyak personil militer AS dan veteran yang usai bertugas menderita depresi berat atau post-traumatic stress disorder (PTSD), akibat situasi di zona perang.

American Journal of Public Health mencatat, angkanya mencapai hampir 600 veteran AS yang kembali dari Irak atau Afghanistan. 14 persen diantaranya menderita PTSD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar