Seorang tentara Afghanistan yang menembak mati empat tentara Perancis Jumat lalu (20/1), mengakui ia melakukan aksi itu karena kebenciannya terhadap tentara asing setelah mengetahui video tentara AS mengencingi jenazah Taliban. Selain menewaskan empat serdadu, aksinya itu juga melukai 15 pasukan Perancis lainnya. Delapan diantaranya menderita luka parah.
"Dalam pemeriksaan awal, ia mengakui melakukan itu karena video yang menunjukkan tentara AS mengencingi jenazah Taliban," kata seorang perwira Afghanistan.
Sumber sandi Afghanistan dan bagian penerangan kementerian pertahanan Afghanistan juga memberikan laporan senada tentang sebab aksi penembakan itu. Selain dipicu oleh video pengencingan jenazah, aksi tentara itu juga disulut oleh video pemerkosaan yang dilakukan tentara Inggris terhadap anak-anak Afghanistan.
Menyusul kematian empat tentaranya di distrik Tagab Provinsi Kapisa itu, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengumumkan bahwa negaranya mungkin mempertimbangkan penarikan awal pasukan dari Afghanistan jika kondisi keamanan makin tidak jelas seperti itu.
"Dalam pemeriksaan awal, ia mengakui melakukan itu karena video yang menunjukkan tentara AS mengencingi jenazah Taliban," kata seorang perwira Afghanistan.
Sumber sandi Afghanistan dan bagian penerangan kementerian pertahanan Afghanistan juga memberikan laporan senada tentang sebab aksi penembakan itu. Selain dipicu oleh video pengencingan jenazah, aksi tentara itu juga disulut oleh video pemerkosaan yang dilakukan tentara Inggris terhadap anak-anak Afghanistan.
Menyusul kematian empat tentaranya di distrik Tagab Provinsi Kapisa itu, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengumumkan bahwa negaranya mungkin mempertimbangkan penarikan awal pasukan dari Afghanistan jika kondisi keamanan makin tidak jelas seperti itu.
Terungkap Video Memperkosa Anak-anak Afghanistan, Tentara Inggris Dilaporkan
Dua tentara Inggris yang bertempur di Afghanistan dilaporkan telah memperkosa anak-anak Afghanistan. Mereka dilaporkan oleh temannya sendiri setelah menunjukkan video pemerkosaan yang mereka lakukan.
Para pejabat Inggris mengatakan, Rabu (18/1), bahwa mereka sedang menyelidiki tuduhan perkosaan yang dialamatkan kepada tentara-tentara mereka, surat kabarThe Sun melaporkan. Menurut laporan itu, korban perkosaan adalah anak Afghanistan berusia sepuluh tahun.
Tentara Inggris, menurut surat kabar itu, merekam sendiri aksi perkosaan mereka. Video itu menunjukkan aksi perkosaan terhadap dua anak Afghanistan dilakukan secara terpisah. Teman mereka melaporkan setelah diperlihatkan video-video itu.
"Kami memandang tuduhan tersebut sangat serius," kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Kantor Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan pemerintah sangat muak dengan kenaikan insiden tak bermoral di kalangan tentara asing. Pemerintah Afghanistan juga meminta Inggris untuk menyelidiki dan menghukum siapa pun yang terlibat dalam perkosaan semacam itu.
Insiden perkosaan itu terjadi satu pekan setelah munculnya video tentara AS mengencingi jenazahTaliban, yang menyebabkan kemarahan di seluruh Afghanistan dan protes dunia.
Para pejabat Inggris mengatakan, Rabu (18/1), bahwa mereka sedang menyelidiki tuduhan perkosaan yang dialamatkan kepada tentara-tentara mereka, surat kabarThe Sun melaporkan. Menurut laporan itu, korban perkosaan adalah anak Afghanistan berusia sepuluh tahun.
Tentara Inggris, menurut surat kabar itu, merekam sendiri aksi perkosaan mereka. Video itu menunjukkan aksi perkosaan terhadap dua anak Afghanistan dilakukan secara terpisah. Teman mereka melaporkan setelah diperlihatkan video-video itu.
"Kami memandang tuduhan tersebut sangat serius," kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Kantor Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan pemerintah sangat muak dengan kenaikan insiden tak bermoral di kalangan tentara asing. Pemerintah Afghanistan juga meminta Inggris untuk menyelidiki dan menghukum siapa pun yang terlibat dalam perkosaan semacam itu.
Insiden perkosaan itu terjadi satu pekan setelah munculnya video tentara AS mengencingi jenazahTaliban, yang menyebabkan kemarahan di seluruh Afghanistan dan protes dunia.
sumber: bersamadakwah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar