Selasa, 10 Juli 2012

Jangan Sampai Tertipu; Flu Burung Itu Bohongan !


http://ecx.images-amazon.com/images/I/51PTH3dilAL._BO2,204,203,200_PIsitb-sticker-arrow-click,TopRight,35,-76_AA300_SH20_OU01_.jpg 
Dari sekian kejahatan bisnis dunia medis konvensional, wabah flu burung termasuk masih ringan dan mudah untuk diketahui kebohongannya. Tahukah Anda bahwa isu virus flu burung H5N1 yang kita ketahui selama ini adalah salah? Bahwa ini semua hanyalah kebohongan bisnis dunia medis konvensional belaka?

Berdasarkan berita “New York Times” edisi 22 Januari 2008, tahun lalu sejumlah kasus flu burung telah menurun dibandingkan saat pertama kalinya – dari jumlah sangat kecil 115 di tahun 2006 justru ke angka lebih kecil lagi yaitu 86 di tahun 2007. Berita tajuk utama menakutkan yang pernah memperingatkan bahwa wabah ini akan membunuh 150 juta orang akhirnya tidak ada lagi, berhenti menyebarkan berita yang sudah basi.

Walaupun beberapa “ahli” masih berargumentasi bahwa persiapan melawan flu burung harus tetap dilanjutkan, banyak dari mereka akhirnya menyadari bahwa wabah yang “terlalu dilebih-lebihkan dan dijual” ini, sebenarnya dari sejak awal bukanlah suatu ancaman. Dr. Paul A. Offit, spesialis vaksin di sebuah Rumah Sakit Anak-anak Philadelphia, menyatakan, “Virus H5 sudah ada sejak 100 tahun lalu dan tidak pernah menyebabkan suatu wabah dan kemungkinan tidak akan pernah.”

http://3.bp.blogspot.com/-aEiyZ7UdLxg/Tb1ZqLWpEsI/AAAAAAAAAAw/P70su_Nf5ZU/s1600/budidaya-ayam-viterna.jpg
Tapi berdasarkan berita New York ini, masih saja para ilmuwan dan pemerintah memberi selamat pada diri sendiri karena menganggap telah berhasil mencegah suatu ancaman rekayasa melalui produksi vaksin secara besar-besaran, membunuh ratusan juta unggas, dan mengalokasikan banyak dana sebagai usaha pencegahan.
Bisa dibayangkan betapa pembuat vaksin flu di Amerika tertawa di dalam hati karena keuntungan besar yang mereka terima karena wabah bohongan ini.

Isu “wabah Flu Burung yang akan segera terjadi” ini mirip dengan film fiksi serial di televisi, tapi seperti biasa, kenyataan sangat lain dari cerita khayalan. Apa yang dibesar-besarkan dalam isu flu burung ini tidak pernah terjadi dan memiliki banyak kejanggalan yang tidak masuk diakal. Tapi bagi kebanyakan masyarakat awam yang tidak mengenal sains kesehatan, sangat sulit untuk bisa mengetahui kebohongan dibalik isu ini. Dokter konvensional pun tidak mengetahuinya dan justru malah mendukungnya.
.
Pengobatan Berbahaya bagi Wabah Bohongan
Hal mengkhawatirkan lainnya adalah Tamiflu dan vaksin untuk unggas dapat membuat virus H5N1 bermutasi menjadi virus yang lebih kebal dan berbahaya.
Sejak adanya wabah flu burung, vaksin Tamiflu yang telah disosialisasikan, berhubungan dengan kematian 12 anak di Jepang, dimana beberapa diantaranya terjun dari gedung tinggi (vaksin ini mempengaruhi mental). Kejadian Neuropsychiatric pada anak, termasuk kejang-kejang, kehilangan kesadaran, dan berhalusinasi (delirium) ternyata berhubungan dengan vaksin tersebut.

Di tahun 1976, pemerintah Amerika pernah melakukan kebijakan yang sama dengan kasus flu burung ini, dimana pada saat itu mereka mencanangkan program vaksinasiuntuk menanggulangi wabah flu babi. Mereka memvaksinasi 5 juta orang dan justru oleh karena itu ratusan orang menderita sindrom kelumpuhan Guillain Barre dan juga banyak yang meninggal, bukan karena wabah tapi karena vaksinasi.
Nah, inilah yang terjadi sekarang ini dimana sejarah terulang kembali. Bukan hanya di Amerika, tapi juga Indonesia.
.
Isu Ini Sekedar Bisnis Belaka
Mendulang keuntungan luar biasa dibalik bencana yang menimbulkan kepanikan massal, adalah kejahatan bisnis di dunia medis konvensional. Isu wabah flu burung yang dibesar-besarkan ini membuat panik seluruh lapisan masyarakat sehingga semua orang “merasa perlu” untuk menemukan solusinya. Ya, solusi untuk isu “yang tidak pernah ada tapi diyakini ada”.

Masyarakat luas takut akan sesuatu yang mengancam nyawa mereka dan mereka akan bersedia melakukan apapun untuk melindungi diri dan keluarga dari ancaman ini. Maka sebagai salah satu solusinya, masyarakat luas melakukan pengorbanan materi termasuk uang untuk melindungi nyawa mereka. Dan segunung uang yang telah dikeluarkan oleh seluruh lapisan masyarakat mengalir ke perusahaan pembuat obat dan ilmuwan bayaran untuk memproduksi obat.

Sesudah itu, perusahaan obat menjual obat mereka, obat yang memiliki banyak efek samping dan efek samping itu juga perlu obat lainnya untuk bisa mengatasinya. Kembali lagi, masyarakat luas perlu membeli obat-obatan karena efek samping yang ada dan uang pun mengalir kembali ke perusahaan obat, dan mereka memproduksi dan menjual lagi obat berefek samping ke masyarakat, terus berulang-ulang, berputar-putar dan … wow… benar-benar lingkaran setan yang dibisniskan!

Sungguh disayangkan masyarakat luas, pemerintah, bahkan dokter konvensional sendiri tidak menyadari hal ini.
Berita tentang kebohongan wabah flu burung ini di luar negeri sudah banyak disebarluaskan cukup lama. Indonesia masih sangat lambat untuk mendapatkan informasi ini. Saya pun sebenarnya sudah mengetahui hal ini di tahun 2006 hanya saja saya kurang mengambil tindakan dalam memberikan informasi ini ke masyarakat luas. Untuk hal ini saya sungguh menyesali akan kelambatan saya.
.
Beberapa Kejanggalan dalam Wabah Flu Burung
Perhatikanlah beberapa kejanggalan dalam wabah ini dan temukan jawabannya bahwa flu burung ini hanyalah flu biasa dan dibesar-besarkan untuk menciptakan suatu wabah bohongan:
  1. Jika ini memang wabah yang menakutkan, kenapa kasus yang ada jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari?
  2. Kenapa hasil pengujian laboratorium pasien positif flu burung begitu tertutup dan rancu?
  3. Dari daerah yang dinyatakan positif area wabah flu burung, kenapa pasien yang dinyatakan positif flu burung sangat-sangat sedikit?
  4. Kenapa gejala flu burung sangat mirip dengan flu biasa? Jika flu burung memang luar biasa kenapa masih kalah angka penderitanya dibandingkan dengan penyakit mikroba lainnya seperti cacar, malaria, salmonella dan lain-lain?
  5. Kenapa unggas yang bermigrasi tidak menyebarkan wabah ini?
  6. Kenapa jumlah unggas yang mati murni karena virus flu (bukan dimusnahkan oleh manusia karena diduga terjangkit flu burung) tidak banyak? Bukankah flu burung sehausnya lebih mewabah dan mematikan di antara unggas itu sendiri?
  7. Kenapa petugas kesehatan yang bertugas mengatasi flu burung ketika “di area flu burung” sampai memakai baju bak astronot, seolah-olah takut sekali terinfeksi virus? Padahal keluarga pasien positif flu burung saja tidak terinfeksi, begitu juga dengan teman-teman dan tetangga yang sering bertemu dengan pasien, sebelumnya tidak memakai masker sama sekali. Sungguh menciptakan pemandangan yang mengerikan dengan baju-baju “mirip astronot” ini.
Saya dan para ilmuwan holistik lainnya berani mendekati para pasien positif flu burung tanpa masker sama sekali (tapi dengan catatan, kami dalam kondisi fit) karena kami tahu bahwa flu mereka hanyalah flu biasa. Bahkan, pengobatan dari kami untuk pasien positif flu burung sangatlah sederhana, aman dan menyembuhkan dengan cepat.

Jika sampai terjadi kematian pada pasien yang ditangani oleh petugas medis selama ini, itu tidak lain adalah karena efek samping dari obat-obatan kimia yang merusak tubuh mereka. Sungguh mudah untuk dimengerti bahwa jika Anda diberi obat keras padahal Anda hanya sakit biasa, tubuh Anda tidak akan tahan sehingga menimbulkan efek samping berbahaya sampai pada kematian.

Saya sungguh prihatin dengan ketidaktahuan masyarakat luas, pemerintah dan petugas kesehatan akan kebohongan dibalik wabah flu burung ini. Entah sudah berapa banyak unggas yang telah dimusnahkan di Indonesia padahal ada langkah holistik untuk mengatasi flu yang terjadi antara unggas. Kita bukan hanya rugi materi yang tak terhitung jumlahnya, tapi juga kerugian moral dari para pedagang unggas yang telah merugi dan keluarga mereka yang juga terkena dampaknya dari kemiskinan yang makin menjadi-jadi. Tidak hanya itu saja, nyawa pun melayang oleh karena pengobatan yang tidak pada tempatnya.
.
Mencegah Segala Jenis Flu Tanpa Obat
Anda bisa terlindungi dari segala jenis flu (termasuk flu burung yang sangat ditakuti) tanpa obat-obatan kimia. Kuncinya adalah pada daya tahan tubuh kita. Jika daya tahan tubuh atau sistem imun kita kuat, segala flu tidak akan bisa menginfeksi kita. Beberapa tips untuk meningkatkan sistem imun adalah:
  • Hindari gula/manis-manis. Gula mengurangi sistem imun Anda dengan cepat. Hati-hatilah dengan pemanis yang terdapat pada soft drink, kecap, dan jus buah kemasan. Gula memliki 76 dampak negatif bagi kesehatan Anda.
  • Miliki istirahat yang cukup. Sama halnya Anda tidak akan sanggup menyelesaikan pekerjaan sehari-hari jika Anda letih lesu, demikianlah tubuh Anda jika terlalu lelah juga tidak akan sanggup kuat melawan flu.
  • Jangan sampai stress menguasai Anda. Kita semua mengalami tekanan hidup setiap harinya, tapi jika tekanan hidup yang ada berhasil menguasai hati dan pikiran kita, maka tubuh pun akan menuai dampak negatif yang mengakibatkan berkurangnya daya tahan tubuh. Anda tentu tahu bagaimana tampang dan tubuh orang yang telah dikuasai oleh stress? Ya benar, pucat, tidak semangat dan lesu.
  • Olah raga. Ketika Anda berolah raga, Anda meningkatkan sirkulasi darah Anda, dan ketika berkeringat racun-racun dalam tubuh pun keluar. Selain itu, komponen-komponen sistem imun Anda juga tersirkulasi dengan baik, artinya sistem imun Anda lebih cepat mendeteksi adanya penyakit sebelum penyakit tersebut menyebar.
  • Konsumsi suplemen berkualitas. Bahan makanan yang kita konsumsi di jaman sekarang memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan jaman dulu karena pengaruh pestisida, pengawet dan pemrosesan pabrik. Jadi, nutrisi yang ada di dalamnya masih kurang. Untuk bisa mencukupi kekurangan itu, kita bisa mengkonsumsi suplemen yang berkualitas seperti misalnya minyak ikan, klorofil, spirulina, madu, noni, dan lain-lain. Tapi Anda harus jeli dalam memilih produk tertentu, karena tidak semua produk memiliki kualitas yang kita butuhkan.
  • Cuci tangan Anda. Mencuci tangan akan mengurangi resiko infeksi virus masuk melalui hidung dan mulut Anda. Tapi pastikan Anda tidak memakai sabun antibakteri, karena ini salah satu tindakan yang salah kaprah. Sabun antibakteri lebih merugikan daripada menguntungkan. Kenapa demikian? Karena zat antibakterinya tidak hanya membunuh bakteri merugikan, ia juga membunuh bakteri yang menguntungkan dan zat kimianya diserap oleh tangan Anda. Pakailah sabun biasa atau yang paling baik adalah sabun alami.

http://hios.co.nr .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar