Hampir tujuh tahun sudah kami menunggu kedatanganmu.
Segala doa dan upaya telah kami lakukan demi mengobati kerinduan kami padamu.
Keputusasaan dan kebimbangan hampir merenggut semangat kami.
Segala pertanyaan dan keraguan kini terjawab sudah.
Anakku,
Kini dirimu telah berada di tengah-tengah kehidupan kami.
Terasa begitu lengkap,nikmat,dan lega.
Tidak percuma kami memperjuangkan kehadiranmu.
Tidak percuma kami berkorban untuk kedatanganmu.
Tidak percuma tetesan darah dan peluh ibumu mengalir bagaikan karpet merah membentang menyambutmu.
Anakku,
Sudah sekian tahun kami bisa mengucapkan kata itu sekarang.
Kehadiranmu telah membuka mata kami tentang perjuangan hidup dan mati nenek2mu melahirkan kami.
Kehadiranmu telah membuka mata kami tentang doa dan perjuangan.
Kehadiranmu telah menyadarkan aku(bapakmu) tentang kehebatan ibumu menantang sang maut.
Anakku,
Kadang-kadang kami masih terheran-heran bisa menyebut kata itu.
Sebuah kata yang sebelumnya tidak pernah sekalipun kami ucapkan.
Sebuah kata asing yang terasa menggelikan bila sekarang kami ucapkan.
Sebuah kata yang membuat kami tersenyum-senyum saat membisikkannya.
Anakku,
Sekarang tugas baru menanti Abah dan Ibumu.
Tugas baru mengantar(hanya mengantar) dirimu menjadi manusia berguna bagi Agama dan peradaban umat manusia.
Hanya dirimu penyambung doa-doa kami kala kami sudah tiada.
Hanya dari lidah dan amal sholehahmu yang mampu menyinari alam kubur kami
Amin amin ya Robbal'alaminnn.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar